Sabtu, 08 Juni 2013

Kendalikan Hipertensi Anda!!

Oleh : Dokter Dinda Anes Tunjungsari*



Seiring dengan kemajuan zaman, perubahan pola makan dan pola hidup, telah menyumbangkan angka yang tidak sedikit terhadap peningkatan penderita Hipertensi di Indonesia. Inilah saatnya kita merubah pola pikir kita tentang hidup sehat. Selama ini kita berpikir, saat sakit baru kita pergi ke dokter. Pola pikir inilah yang harus kita rubah, pergilah ke dokter sebelum Anda sakit. Dalam hal ini, Hipertensi dapat kita cegah sejak usia muda.

Terapi Hipertensi terdiri dari 2 macam, yaitu terapi non-farmakologis (tidak menggunakan obat-obatan) dan farmakologis (dengan obat-obatan). Terapi farmakologis jelas harus atas sepengetahuan dan pengawasan dokter. Jangan sekali-kali membeli obat Hipertensi sendiri tanpa resep dokter, karena dapat membahayakan diri Anda sendiri.

Terapi non-farmakologis merupakan terapi awal dan terapi tambahan, selain obat-obatan. Terapi non-farmakologis dapat meningkatkan efikasi obat, menurunkan dosis dan jumlah obat yang dibutuhkan, menurunkan efek samping, serta memperbaiki kondisi jantung dan pembuluh darah.



Berikut adalah terapi non-farmakologis yang dapat kita lakukan mulai sekarang:
1.      Menurunkan berat badan. 60% dari penderita Hipertensi, mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Menurunkan berat badan 4-5 kg, dapat menurunkan tekanan darah hingga 7/5 mmHg baik pada penderita yang mengalami obesitas maupun tidak. Penurunan berat badan juga dapat mengawali terjadinya perubahan pola hidup. Selain itu, pada penurunan berat badan, yang berkurang adalah jaringan lemak, bukan otot. Berkurangnya lingkar perut tersebut berperan dalam menurunkan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hal positif lain yang didapat dengan penurunan berat badan, yaitu menurunkan kadar insulin dalam pembuluh darah, meningkatkan sensitivitas insulin di jaringan, menurunkan kadar katekolamin, menurunkan resistensi vaskuler sistemik, menghambat retensi natrium, dan menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis.
2.      Berhenti merokok. dengan berhenti merokok dapat menurunkan kejadian vasokonstriksi, menurunkan aktivasi system saraf simpatis, kadar norepinefrin, kadar karbon monoksida, menurunkan risiko koagulasi, agregasi platelet,serta stress oksidatif.
3.      Mengurangi atau menghentikan konsumsi kafein. Dapat menurunkan kejadian vasokonstriksi, dan meningkatkan ke-elastisan pembuluh darah aorta.
4.      Membatasi minuman beralkohol. Konsumsi alkohol jangan sampai melebihi 3g/hari atau 20g/minggu. Jika melebihi angka tersebut, alcohol dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan hormon aldosteron, dan kortisol.
5.      Senam aerobik dan latihan fisik teratur. Kombinasi dari senam aerobik dan latihan fisik teratur yang berkesinambungan, setidaknya selama 60 menit per hari harus dilakukan. Saat penderita telah masuk dalam tahap kondisi jantung dan pembuluh darah yang optimal, penurunan tekanan darah yang dicapai adalah 11,3/7.5 mmHg.
6.      Modifikasi kebiasaan yang tidak baik. Manajemen stress, relaksasi, yoga, pilates, psikoterapi, hipnosis, dan kegiatan spiritual dapat membantu menurunkan tekanan darah.
7.      Hentikan konsumsi obat maupun zat yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dalam hal ini, seperti: kontrasepsi oral, kortikosteroid, obat anti nyeri, kafein, alcohol, dan nikotin.
8.      Kontrol  rutin berkala.
9.      Nutrisi optimal.
Terapi farmakologis dan non-farmakologis tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Untuk medapatkan  hasil yang optimal keduanya tetap harus dijalankan secara bersamaan. Dan untuk mendapat perawatan maksimal, silahkan datang ke Klinik Sahabat Medika atau bisa bertanya lewat email kami di kliniksahabatmedika@gmail.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar