Perut Buncit Waspada Sindrom Metabolik (Bagian 1)
Oleh : Eka Kharisma S, dr
Mungkin istilah sindrom metabolik
belum begitu familiar di lingkungan masyarakat kita. Istilah ini masih kalah
popular dibandingkan diabetes mellitus, hipertensi, stroke, penyakit jantung
dll. Padahal sindrom metabolik ini merupakan cikal bakal dari berbagai penyakit
diatas. Sindrom metabolik merupakan kumpulan dari beragam gangguan metabolisme.
Indikator utama sindrom metabolik adalah lingkar pinggang. Oleh karena itu,
perut buncit (obesitas sentral) dikaitkan dengan adanya sindrom metabolik.
Selain
obesitas, seseorang dikatakan dalam keadaan sindrom metabolik jika memiliki
setidaknya beberapa kondisi yakni memiliki tekanan darah tinggi, kadar lemak
dalam darah tidak normal (HDL, Trigliserida). Pada orang yang menderita sindrom
metabolik, mayoritas pasiennya baru mengetahui kondisi yang dialaminya setelah
muncul keluhan. Mereka tak menyadari bahwa kondisi semacam itu bisa dikatakan
sudah terlambat karena sudah ada organ yang terganggu atau rusak.
Seharusnya
hal tersebut bisa dicegah jika faktor resiko sindrom metabolik segera diketahui
dan ditangani. Mari kita simak beberapa kondisi yang bisa dikatakan sindrom metabolik:
1.
Hipertensi
Seseorang
dikatakan memiliki faktor resiko sindrom metabolik jika sedang menjalani
pengobatan antihipertensi atau memiliki tekanan darah ≥ 130/85 mmHg.
2.
Dislipidemia
Dislipidemia
adalah suatu kelainan metabolisme lipid (lemak) di dalam tubuh,
dimana terjadi peningkatan atau penurunan komponen lipid di dalam darah dimana
terjadi peningkatan kadar LDL kolesterol atau Trigliserida dalam darah disertai penurunan
kadar HDL kolesterol. Dikatakan faktor resiko sindrom metabolik jika kadar
Trigliseridan 150 mg/dL, dan kadar HDL pada laki-laki <
40 mg/dL, pada perempuan <50 mg/DL atau dalam pengobatan dislipidemia.
3.
Obesitas
Dikatakan
obesitas jika IMT (Indeks Massa Tubuh) > 30 kg/m2 atau mengalami kegemukan
di sekitar perut (obesitas sentral)
dengan Lingkar Pinggang/Perut pada orang Asia laki-laki >90 cm dan
perempuan Asia >80 cm. Sedangkan untuk orang Eropa dikatakan obesitas jika
lingkar pinggang pada laki-laki >102 cm dan perempuan > 88 cm.
4.
Kadar Gula Darah Tinggi
Bila seseorang telah didiagnosa Diabetes Melitus tipe 2 atau belum
terdiagnosa diabetes melitus, namun memiliki gula darah puasa >110 mg/dL
dikatakan memiliki faktor resiko sindrom metabolik.
Dari semua faktor resiko yang ada,
seseorang dikatakan menderita sindrom metabolik jika terdapat Obesitas sentral
disertai 2 dari 3 kriteria lainnya yang ada.
Ingin tahu
bagaimana mengatasi semua masalah di atas? Lanjutkan membacanya di seri kedua
ya, dijamin semua jawaban anda bisa langsung terjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar