Senin, 19 Agustus 2013

Perut Buncit Waspada Sindrom Metabolik (Bagian 1)

Perut Buncit Waspada Sindrom Metabolik (Bagian 1)
Oleh : Eka Kharisma S, dr



Mungkin istilah sindrom metabolik belum begitu familiar di lingkungan masyarakat kita. Istilah ini masih kalah popular dibandingkan diabetes mellitus, hipertensi, stroke, penyakit jantung dll. Padahal sindrom metabolik ini merupakan cikal bakal dari berbagai penyakit diatas. Sindrom metabolik merupakan kumpulan dari beragam gangguan metabolisme. Indikator utama sindrom metabolik adalah lingkar pinggang. Oleh karena itu, perut buncit (obesitas sentral) dikaitkan dengan adanya sindrom metabolik.

Selain obesitas, seseorang dikatakan dalam keadaan sindrom metabolik jika memiliki setidaknya beberapa kondisi yakni memiliki tekanan darah tinggi, kadar lemak dalam darah tidak normal (HDL, Trigliserida). Pada orang yang menderita sindrom metabolik, mayoritas pasiennya baru mengetahui kondisi yang dialaminya setelah muncul keluhan. Mereka tak menyadari bahwa kondisi semacam itu bisa dikatakan sudah terlambat karena sudah ada organ yang terganggu atau rusak.

Seharusnya hal tersebut bisa dicegah jika faktor resiko sindrom metabolik segera diketahui dan ditangani. Mari kita simak beberapa kondisi yang bisa dikatakan sindrom metabolik:

1.      Hipertensi
Seseorang dikatakan memiliki faktor resiko sindrom metabolik jika sedang menjalani pengobatan antihipertensi atau memiliki tekanan darah ≥ 130/85 mmHg.

2.      Dislipidemia
Dislipidemia adalah suatu kelainan metabolisme lipid (lemak) di dalam tubuh, dimana terjadi peningkatan atau penurunan komponen lipid di dalam darah dimana terjadi peningkatan kadar LDL kolesterol  atau Trigliserida dalam darah disertai penurunan kadar HDL kolesterol. Dikatakan faktor resiko sindrom metabolik jika kadar Trigliseridan  150 mg/dL, dan kadar HDL pada laki-laki < 40 mg/dL, pada perempuan <50 mg/DL atau dalam pengobatan dislipidemia.

3.      Obesitas
Dikatakan obesitas jika IMT (Indeks Massa Tubuh) > 30 kg/m2 atau mengalami kegemukan di sekitar perut (obesitas sentral)  dengan Lingkar Pinggang/Perut pada orang Asia laki-laki >90 cm dan perempuan Asia >80 cm. Sedangkan untuk orang Eropa dikatakan obesitas jika lingkar pinggang pada laki-laki >102 cm dan perempuan > 88 cm.


4.      Kadar Gula Darah Tinggi
Bila seseorang telah didiagnosa Diabetes Melitus tipe 2 atau belum terdiagnosa diabetes melitus, namun memiliki gula darah puasa >110 mg/dL dikatakan memiliki faktor resiko sindrom metabolik.

Dari semua faktor resiko yang ada, seseorang dikatakan menderita sindrom metabolik jika terdapat Obesitas sentral disertai 2 dari 3 kriteria lainnya yang ada.

Ingin tahu bagaimana mengatasi semua masalah di atas? Lanjutkan membacanya di seri kedua ya, dijamin semua jawaban anda bisa langsung terjawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar