Perut Buncit Waspada Sindrom Metabolik (Bagian 2)
Oleh : Eka, Dokter
Di bagian
pertama sudah kita singgung masalah sindrom metabolik, nah dibagian kedua ini
kita akan kupas tuntas mengenai bagaimana mengatasinya. Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Gaya hidup sehat dapat
membantu anda terhidar dari sindrom ini. Berikut beberapa cara yang dapat
dilakukan :
1.
Menjaga berat badan ideal
Cara mudah untuk menentukan apakah
berat badan anda ideal/ normal atau tidak adalah dengan menggunakan system
Indeks Massa Tubuh (IMT/BMI). Cara mengukur IMT dengan rumus yaitu : Berat
badan dalam kg dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.
IMT = Berat Badan (kg)/Tinggi Badan (m2)
Contohnya, jika berat badan seseorang
80 kg, tinggi badan 160 cm, maka BMI nya adalah
(80kg)/(1,6m)2 = 31,25 kg/
m2 maka ia termasuk obesitas.
Kriteria obesitas menurut WHO yang
telah dimodifikasi untuk orang Asia
Tenggara adalah
Kategori BMI (kg/m2)
- Underweight --------------
15.0-18.4
- Normal --------------------
18.5-22.9
- Overweight --------------- >
23.0
- Pre-Obesitas --------------
23.0-24.9
- Obesitas derajat I --------
25.0-29.9
- Obesitas derajat II ------- >
30.0
- Mengatur Pola Makan Gizi
Seimbang
Mengatur pola makan rendah kalori
dengan gizi seimbang merupakan salah satu cara untuk mendapatkan berat badan
ideal, salah satunya dengan membatasi asupan karbohidrat disertai dengan
meningkatkan asupan serat.
- Latihan fisik/olahgara secara
teratur
Olahraga dapat membantu
mempertahankan dan/atau menurunkan berat badan. Olahraga yang dilakukan secara
teratur walaupun tidak terlalu lma lebih baik daripada olahraga yang dilakukan
hanya pada akhir pekan secara berlebihan. Lakukan olahraga secara teratur
sekitar 3-5 kali perminggu selama 30-60 menit.
Untuk mempertahankan dan/atau
menurunkan berat badan, pilihlah olahraga yang bersifat low impact aerobic / low intensity / fat burner, seperti jalan
kaki, lari/jogging, berenang dan bersepeda yang dilakukan dalam kisaran 65%
dari denyut nadi maksimal.
Denyut Nadi
Maksimal = 220-Usia
Contoh, seseorang dengan usia 45
tahun, maka denyut nadi maksimalnya adalah 220-45 = 175 kali permenit. Bila
olahraga yang dilakukan bersifat low impact maka denyut jantungnya adalah
sekitar 65% x 175 = 113,7 ≈ 114 kali permenit.
- Mengelola stres dengan baik.
Kelola stres anda dengan baik.
Masalah yang menimbulkan stres bukan untuk dihindari namun untuk dihadapi,
disikapi, dan diselesaikan dengan bijak. Stres dapat datang dari dalam, misal
karena adanya kondisi sakit atau dari luar seperti adanya persoalan keluarga,
lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerja. Kegiatan outdoor seperti
memancing, berkemah, outbond, dll dapat dipertimbangkan sebagai refreshing.
- Medical Check-Up rutin
Tidak hanya motor atau mobil saja
yang memerlukan servis rutin, tubuhpun seharusnya memerlukan servis rutin.
Namun di kalangan masyarakat kita, seseorang tidak akan pergi ke dokter atau
pelayanan kesehatan jika tidak merasakan keluhan pada kesehatannya. Berbeda
dengan negara maju, dimana masyarakatnya telah menjadikan medical check-up
sebagai gaya hidup dan dilakukan secara teratur walaupun tidak merasakan
keluhan pada kesehatannya. Dengan medical check-up rutin anda dapat mendeteksi
secara dini berbagai penyakit, sehingga angka kesakitan dan kematian dapat
ditekan. Beberapa pemeriksaan yang dianjurkan antara lain pemeriksaan tekanan
darah, gula darah puasa atau 2 jam post prandial (setelah makan), serta
kolesterol (Total, HDL, LDL, dan Trigliserida),
Peralihan
kondisi dari sindrom metabolik menjadi penyakit kardiovaskular ataupun diabetes
mellitus memerlukan waktu sekitar 5-10 tahun. Apabila kondisi itu diketahui
lebih cepat, maka anda mempunyai waktu sekitar 5 tahun untuk melakukan
pencegahan berbagai penyakit degeneratif dan kardiovaskular.
Pola
hidup serba instan dan minim aktifitas saat ini diketahui telah menyebabkan
terjadinya pergeseran trend usia pasien mengidap penyakit degeratif, begitu
juga dengan sindrom metabolik. Jika sebelumnya sindrom metabolik hanya diderita
oleh pasien usia diatas 40 tahun, namun saat ini sindrom metabolic dapat
terjadi pada usia yang lebih muda.
Jika anda butuh info lebih jelas atau konsultasi, silahkan hubungi Klinik
Sahabat Medika. Bisa follow twitter kami di @sahabat_medika , email: kliniksahabatmedika@gmail.com , atau FB Fanpage di kliniksahabatmedika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar