Senin, 29 Juli 2013

DIABETES MELLITUS TIPE 2

DIABETES MELLITUS TIPE 2
Oleh : Almitra Rindiarti, dr



Apakah diabetes mellitus tipe 2 itu?
Diabetes mellitus (DM) adalah kondisi dimana tubuh tidak dapat menyerap gula (glukosa) yang berfungsi sebagai sumber energi, baik berasal dari karbohidrat, protein atau lemak. Tanda paling jelas dari diabetes adalah meningkatnya kadar glukosa dalam darah.
DM tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak terjadi. Paling sering mengenai usia 40 tahun ke atas, terutama mereka dengan kelebihan berat badan. Pada tipe diabetes ini, sel-sel tubuh tidak dapat berespon atas hormon insulin yang dihasilkan pankreas. Insulin dibutuhkan agar sel dapat menyerap glukosa. Akibatnya, pakreas akan mencoba memproduksi insulin lebih banyak. Namun, pada akhirnya insulin tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kadar glukosa akan meningkat.

Gejala Diabetes
Gejala DM disebabkan karena meningkatnya kadar gula darah. Tanda-tandanya :
1.      Rasa haus dan lapar terus-menerus
2.      BAK sering
3.      Penurunan berat badan
4.      Rentan terkena infeksi, terutama infeksi jamur di kulit dan vagina
Dapat juga pasien sudah datang ke dokter dengan keluhan akibat komplikasi dari diabetes itu sendiri.

Diagnosis Diabetes
Diagnosis DM ditegakkan dengan pemeriksaan gula darah. Kriteria gula darah tinggi adalah:
·         Gula Darah Puasa >126 mg/dL
·         Gula Darah Sewaktu >200 mg/dL
Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap untuk mencari adanya komplikasi atau faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi.

1.      Obesitas/Kegemukan; dinilai dari Indeks Massa Tubuh dan lingkar perut.
2.      Tekanan darah tinggi
3.      Pemeriksaan mata; menilai kerusakan retina.
4.      Penurunan sensasi dan denyut lemah pada kaki, serta adanya infeksi/luka/tukak pada kaki

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan rutin untuk mengevaluasi DM adalah:
1.      Glukosa darah puasa; dinilai setelah pasien puasa 10-12 jam sebelumnya.
2.      Hemoglobin A1C; mengindikasikan kondisi glukosa darah pada 2-3 bulan terakhir.
3.      Kreatinin darah dan mikroalbumin urin; untuk menilai adanya kerusakan ginjal
4.      Profil lipid (kolesterol, trigliserida, LDL, HDL); untuk evaluasi risiko aterosklerosis.

Komplikasi Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak pembuluh darah, dan muncullah berbagai komplikasi diabetes.
  1. Atherosklerosis (pengapuran pembuluh darah). Diabetes menyebabkan terkumpulnya lemak di dinding pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke berbagai organ tubuh. Jantung, otak, dan tungkai adalah organ yang paling sering terkena.
2.      Retinopati (gangguan mata). Pembuluh darah di bagian belakang mata rusak akibat kadar gula darah yang tinggi. Jika tidak ditangani, retinopati DM dapat menyebabkan kebutaan.
  1. Neuropati (ganguan saraf). Gangguan saraf paling banyak terjadi pada saraf tepi, misalnya ujung tangan dan kaki yang menyebabkan rasa baal atau nyeri. Selain itu, dapat terjadi gangguan saraf otonom sehingga terjadi gangguan fungsi seksual, pencernaan, dan pengendalian BAK.
  2. Masalah Kaki. Luka dan tukak pada kaki dapat terjadi karena 1) gangguan saraf yang menyebabkan baal sehingga pasien tidak dapat merasakan adanya luka kecil atau tekanan di kaki; dan 2) gangguan sirkulasi darah menyebabkan penyembuhan luka terhambat. Jika dibiarkan, luka dapat meluas hingga busuk.
  3. Nefropati (gangguan ginjal). Gangguan fungsi ginjal terjadi terutama bila kadar gula tinggi dan hipertensi tidak diterapi dan dikontrol dengan baik.

Berapa Lama Saya dapat Terkena DM?
Sekali timbul, diabetes mellitus akan berkembang seumur hidup. Namun, anda dapat mengendalikan diabetes agar kualitas hidup terjaga.
Terkadang, karena peningkatan usia dan adanya penyakit penyerta lain dapat menyebabkan kelainan insulin yang terjadi meningkat dari sebelumnya sehingga diperlukan penambahan obat-obatan secara berkala.


Pencegahan Diabetes Mellitus
Anda dapat mencegah timbulnya DM dengan menjaga berat badan ideal, terutama bila ada riwayat keluarga yang terkena diabetes. Diet dan olahraga teratur telah terbukti memperlambat timbulnya diabetes.
Jika anda telah terkena diabetes, Anda dapat mencegah atau menunda terjadinya komplikasi dengan mengontrol kadar gula darah.
Komplikasi terkait jantung dapat dicegah dengan mengontrol faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dan trigliserida, berhenti merokok, dan menjaga berat badan.
Pemeriksaan tahunan mata dan kaki dianjurkan untuk mencegah perkembangan komplikasi.

Pengobatan Diabetes
Terapi diabetes bertujuan untuk menjaga kadar gula darah agar tetap normal dan menunda terjadinya komplikasi. Terapi awal diabetes biasanya dimulai dengan pengaturan pola makan dan olah raga. Pasien DM dianjurkan makan makanan karbohidrat kompleks (roti gandum, beras merah) dan hindari lemak serta gula sederhana (minuman manis, permen, sirup dsb). Olahraga teratur seperti jalan kaki, jogging, senam aerobik dan renang dapat membantu mengendalikan gula darah.
Namun, sebagian besar pasien DM membutuhkan pengobatan dengan obat minum atau menggunakan insulin untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Obat-obatan ini harus dikonsumsi teratur dan menghentikan penggunaan obat tanpa konsultasi dokter dapat mempercepat perburukan dari DM. Pasien DM harus kontrol teratur ke fasilitas kesehatan setiap beberapa bulan untuk menilai kadar gula darah dan adanya komplikasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar