DIABETES MELLITUS TIPE 2
Oleh
: Almitra Rindiarti, dr
Apakah diabetes
mellitus tipe 2 itu?
Diabetes mellitus (DM) adalah kondisi dimana tubuh tidak dapat menyerap
gula (glukosa) yang berfungsi sebagai sumber energi, baik berasal dari
karbohidrat, protein atau lemak. Tanda paling jelas dari diabetes adalah meningkatnya kadar glukosa dalam darah.
DM tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak terjadi. Paling
sering mengenai usia 40 tahun ke atas, terutama mereka dengan kelebihan berat
badan. Pada tipe diabetes ini, sel-sel tubuh tidak dapat berespon atas hormon
insulin yang dihasilkan pankreas. Insulin dibutuhkan agar sel dapat menyerap
glukosa. Akibatnya, pakreas akan mencoba memproduksi insulin lebih banyak.
Namun, pada akhirnya insulin tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kadar glukosa
akan meningkat.
Gejala Diabetes
Gejala DM disebabkan karena meningkatnya kadar gula darah. Tanda-tandanya :
1.
Rasa haus dan lapar terus-menerus
2.
BAK sering
3.
Penurunan berat badan
4.
Rentan terkena infeksi, terutama infeksi jamur di kulit dan vagina
Dapat juga
pasien sudah datang ke dokter dengan keluhan akibat komplikasi dari diabetes
itu sendiri.
Diagnosis
Diabetes
Diagnosis DM ditegakkan dengan pemeriksaan gula darah. Kriteria gula
darah tinggi adalah:
·
Gula Darah Puasa >126 mg/dL
·
Gula Darah Sewaktu >200 mg/dL
Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap untuk mencari adanya
komplikasi atau faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya
komplikasi.
1.
Obesitas/Kegemukan; dinilai dari Indeks Massa
Tubuh dan lingkar perut.
2.
Tekanan darah tinggi
3.
Pemeriksaan mata; menilai kerusakan retina.
4.
Penurunan sensasi dan denyut lemah pada kaki, serta adanya
infeksi/luka/tukak pada kaki
Pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan rutin untuk mengevaluasi DM adalah:
1.
Glukosa darah puasa; dinilai setelah pasien puasa 10-12 jam sebelumnya.
2.
Hemoglobin A1C; mengindikasikan kondisi glukosa darah pada 2-3 bulan
terakhir.
3.
Kreatinin darah dan mikroalbumin urin; untuk menilai adanya kerusakan
ginjal
4.
Profil lipid (kolesterol, trigliserida, LDL, HDL); untuk evaluasi risiko
aterosklerosis.
Komplikasi Diabetes
Kadar gula
darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak pembuluh darah, dan
muncullah berbagai komplikasi diabetes.
- Atherosklerosis
(pengapuran pembuluh darah). Diabetes menyebabkan terkumpulnya lemak di
dinding pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke berbagai organ
tubuh. Jantung, otak, dan tungkai adalah organ yang paling sering terkena.
2.
Retinopati (gangguan mata). Pembuluh darah di bagian belakang mata
rusak akibat kadar gula darah yang tinggi. Jika tidak ditangani, retinopati DM
dapat menyebabkan kebutaan.
- Neuropati
(ganguan saraf). Gangguan saraf paling banyak terjadi pada saraf tepi, misalnya
ujung tangan dan kaki yang menyebabkan rasa baal atau nyeri. Selain itu,
dapat terjadi gangguan saraf otonom sehingga terjadi gangguan fungsi
seksual, pencernaan, dan pengendalian BAK.
- Masalah
Kaki. Luka dan tukak pada kaki dapat terjadi karena 1) gangguan saraf
yang menyebabkan baal sehingga pasien tidak dapat merasakan adanya luka
kecil atau tekanan di kaki; dan 2) gangguan sirkulasi darah menyebabkan penyembuhan
luka terhambat. Jika dibiarkan, luka dapat meluas hingga busuk.
- Nefropati (gangguan ginjal). Gangguan fungsi ginjal terjadi terutama bila kadar gula tinggi dan
hipertensi tidak diterapi dan dikontrol dengan baik.
Berapa Lama
Saya dapat Terkena DM?
Sekali timbul, diabetes mellitus akan berkembang seumur hidup. Namun,
anda dapat mengendalikan diabetes agar kualitas hidup terjaga.
Terkadang, karena peningkatan usia dan adanya penyakit penyerta lain
dapat menyebabkan kelainan insulin yang terjadi meningkat dari sebelumnya sehingga
diperlukan penambahan obat-obatan secara berkala.
Pencegahan
Diabetes Mellitus
Anda dapat mencegah timbulnya DM dengan menjaga berat badan ideal,
terutama bila ada riwayat keluarga yang terkena diabetes. Diet dan olahraga
teratur telah terbukti memperlambat timbulnya diabetes.
Jika anda
telah terkena diabetes, Anda dapat mencegah atau menunda terjadinya komplikasi
dengan mengontrol kadar gula darah.
Komplikasi
terkait jantung dapat dicegah dengan mengontrol faktor risiko seperti tekanan
darah tinggi, kadar kolesterol dan trigliserida, berhenti merokok, dan menjaga
berat badan.
Pemeriksaan
tahunan mata dan kaki dianjurkan untuk mencegah perkembangan komplikasi.
Pengobatan Diabetes
Terapi
diabetes bertujuan untuk menjaga kadar gula darah agar tetap normal dan menunda
terjadinya komplikasi. Terapi awal diabetes biasanya dimulai dengan pengaturan
pola makan dan olah raga. Pasien DM dianjurkan makan makanan karbohidrat kompleks (roti gandum, beras merah) dan
hindari lemak serta gula sederhana (minuman manis, permen, sirup dsb). Olahraga
teratur seperti jalan kaki, jogging, senam aerobik dan renang dapat membantu
mengendalikan gula darah.
Namun,
sebagian besar pasien DM membutuhkan pengobatan dengan obat minum atau
menggunakan insulin untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Obat-obatan ini
harus dikonsumsi teratur dan menghentikan penggunaan obat tanpa konsultasi
dokter dapat mempercepat perburukan dari DM. Pasien DM harus kontrol teratur ke
fasilitas kesehatan setiap beberapa bulan untuk menilai kadar gula darah dan
adanya komplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar