Rabu, 24 April 2013

PENGATURAN POLA HIDUP ASAM URAT TINGGI (ARTRITIS GOUT)


PENGATURAN POLA HIDUP ASAM URAT TINGGI (ARTRITIS GOUT)
Oleh : Dokter Almitra *


Terapi untuk mengatasi asam urat terdiri dai beberapa hal:
1.      Penanganan serangan artritis akut
2.      Penanganan jangka panjang untuk menurunkan kadar asam urat
3.      Perubahan gaya hidup untuk mengontrol kadar asam urat

Penanganan Serangan Akut
Serangan akut arthritis gout biasanya ditandai hal-hal berikut:
a.      Tanda pasti:
a.      Adanya kristal monosodium urat pada cairan sendi
b.      Adanya kristal monosodium urat pada tofus
b.      Tanda peradangan pada sendi: merah, bengkak, nyeri
c.       Terutama paling sering mengenai sendi jempol kaki atau telapak kaki
d.      Serangan biasanya di satu sisi dan satu sendi saja
e.      Terdapat tofus (pengumpulan kristal urat pada sendi)
f.        Adanya kadar asam urat darah tinggi
g.      Kemungkinan infeksi sendi disingkirkan (tidak demam, tidak ditemukan bakteri pada cairan sendi)
h.      Pada foto rontgen ditemukan pembengakan sendi yang asimetris dan kista subkortikal tanpa erosi
Penanganan pada serangan akut terutama dengan obat-obatan anti radang seperti NSAID,  steroid atau kolkisin yang dapat diresepkan oleh dokter Anda sesuai dengan keadaan Anda.


Penanganan Jangka Panjang
Pada pasien-pasien tertentu, dibutuhkan penanganan jangka panjang yang bertujuan menurunkan kadar asam urat dan mencegah kekambuhan. Indikasi untuk penanganan jangka panjang adalah:
a.      Serangan gout akut berulang (dua atau lebih dalam satu tahun)
b.      Ditemukan tofus
c.       Terdapat kelainan sendi kronik
d.      Perubahan radiologis yang sesuai dengan gout

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan dimulainya terapi adalah keparahan serangan, adanya penyakit pemberat dan keinginan pasien.

Allopurinol adalah jenis obat yang paling sering digunakan dalam penanganan jangka panjang karena obat ini menghambat enzim untuk produksi asam urat, Adapun penggunaan dan dosisnya harus disesuaikan dengan keadaan setiap orang sehingga pasien disarankan tidak menggunakan obat ini sembarangan dan harus dengan resep dokter.

Diharapkan dengan penanganan jangka panjang, kadar asma urat pasien akan terkendali kurang dari 7,5 mg/dL pada pria dan kurang dari 6,4 mg/dL pada wanita.
Pasien dengan penanganan jangka panjang sebaiknya kontrol 1 tahun sekali. Kontrol rutin ini berguna untuk menilai adanya gejala serangan gout dalam 1 tahun terakhir, evaluasi kadar asam urat, evaluasi terapi dan ketaatan berobat, serta menilai risiko penyakit kardiovaskuler karena diketahui adanya hubungan asam urat dengan risiko penyakit kardiovaskuler yang lebih tinggi.

Perubahan Gaya Hidup
Selain obat-obatan., pasien dengan asam urat tinggi juga membutuhkan perubahan gaya hidup untuk menjamin target terapi tercapai dan kadar asam urat selalu terkontrol.


Hal yang dianjurkan
·         Jaga berat badan ideal
·         Konsumsi produk susu rendah lemak, kedelai, protein nabati
·         Minum air > 2L/hari
·         Olahraga intensitas sedang
·         Kompres dingin dan istirahat sendi yang sedang terkena serangan gout

Hal yang dihindari
·         Hindari konsumsi alkohol
·         Hindari makanan dengan kandungan purine tinggi:
·         Daging merah
·         Kerang
·         Jeroan
·         Kangkung
·         Teh
·         Melinjo
·         Hindari makan tinggi protein dan rendah karbohidrat
·         Hindari kurang cairan
·         Hindari olahraga berlebih dan cedera sendi

Jika anda ingin memastikan kondisi anda seperti apa, anda bisa datang langsung ke Klinik Ploso Medika di Jalan Ploso Baru no 165, Telp 031-3822619. Jika anda tidak bisa datang ke tempat kami, kami bisa datang ke tempat anda.


*  Adalah dokter di Klinik Ploso Medika

Selasa, 16 April 2013

Kenali dan Deteksi Dini Kanker Usus


Oleh : Dokter Dinda Anes Tunjungsari*




Kanker merupakan suatu nama dari sekumpulan penyakit yang berawal dari pertumbuhan sel yang abnormal dan menjadi tidak terkendali. Organ tubuh manusia tersusun oleh sel-sel yang jumlahnya mencapai triliunan, dan pertumbuhan tak terkendali pada masing-masing sel tersebut sangat berperan terhadap terjadinya kanker.
Berkaitan dengan adanya “Bowel Cancer Awareness Month”  di bulan April ini, mari kita kenal lebih dalam tentang Kanker Usus.
Kanker usus adalah suatu penyakit yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel usus yang tidak terkendali. Kanker usus menyumbang hamper 10% angka kematian pada pasien kanker, dan 60% kasus kanker usus ditemukan di Negara berkembang, seperti Indonesia.
Gejala dini yang dapat kita kenali, antara lain penurunan berat badan yang disertai dengan buang air besar berdarah. Gejala lain yaitu berupa diare atau sembelit tanpa sebab yang jelas lebih dari enam minggu, merasa sakit di bagian belakang perut, rasa kembung, atau perut masih terasa penuh meski sudah buang air besar. Pada beberapa kasus dapat saja tanpa gejala.
Selama ini banyak pasien yang baru memeriksakan diri setelah berada pada stadium lanjut, beberapa berpendapat karena tidak nyaman dengan pemeriksaan colok dubur. Padahal pemeriksaan kaknker usus tidak hanya itu, banyak pemeriksaan lain yang dapat dilakukan baik yang bersifat invasif maupun yang non-invasif. Pemeriksaan ini merupakan sebuah kesinambungan yang saling berkaitan dan tidak dapat berdiri sendiri-sendiri.

Pemeriksaan non-invasif yang paling mudah dilakukan yaitu pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah samar pada feses. Colok dubur dilakukan untuk mengetahui adanya benjolan atau polip serta memeriksa prostat. Pemeriksaan darah samar pada feses dapat mendeteksi adanya perdarahan saluran cerna, yang merupakan salah satu gejala dari kanker usus.
Pemeriksaan invasif yang dapat dilakukan adalah Barium Enema, Kolonoskopi, dan CTscan Kolon. Pemeriksaan Barium Enema dimulai dengan memasukkan cairan barium melalui dubur pasien, kemudian dilakukan foto Rontgen untuk memperjelas adanya benjolan dalam usus. Kolonoskopi merupakan suatu prosedur pemeriksaan menggunakan sebuah alat berbentuk tabung fleksibel sebesar jari tangan yang memiliki lampu dan kamera di ujungnya, alat ini akan dimasukkan melalui dubur, untuk melihat bagian dalam usus melalui kamera. Yang terakhir adalah CTscan kolon, pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan CTscan pada umunya, pada pemeriksaan ini dokter dapat mengetahui lebih tepat tentang ukuran serta letak kanker usus tersebut.
Dalam mengantisipasi semua kemungkinan di atas alangkah baiknya bila masyarakat lebih waspada bila menemui gejala seperti tersebut dan segeralah memeriksakan diri anda ke dokter. Bagi anda yang tidak merasa memiliki faktor resiko dan gejala seperti diatas, pemeriksaan dasar sederhana pun dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker usus. Bahkan di Amerika Serikat, saat ini pemerintah telah mewajibkan masyarakatnya yang berumur lebih dari 50 tahun untuk melakukan pemeriksaan yang berbasis endoskopi, yaitu Kolonoskopi. Dengan ini adanya kanker usus diharapkan dapat terdeteksi secara dini, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker usus.

(*) Beliau adalah dokter di Klinik Ploso Medika Surabaya
(*) Klinik Ploso Medika adalah Spesialis Layanan Kesehatan Preventif


Selasa, 09 April 2013

Awas, Hipertensi Mengintai Anda



Awas, Hipertensi Mengintai Anda

Penyakit hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Pada tahun 2011 WHO mencatat, ada 1 Milyar orang yang telah terkena hipertensi. Di Indonesia, angka penderita hipertensi mencapai 32 %.  WHO memperkirakan, tahun 2025, akan ada kenaikan 29 % penderita hipertensi. Angka yang menakutkan. Jadi siapapun bisa terkena hipertensi, termasuk anda!! Bagaimana menghindari hipertensi ini ? Yuk simak artikel dari dokter Klinik Ploso Medika ini *

Apakah tekanan darah itu?
Tekanan darah adalah tekanan yang terjadi antara darah dan pembuluh darah. Darah tersebut berguna untuk mengalirkan oksigen dan berbagai zat gizi ke seluruh tubuh. Tekanan darah yang tinggi disebut hipertensi

Bagaimana cara membaca nilai tekanan darah?
Nilai tekanan darah terdiri dari dua angka yaitu sistolik dan diastolic
Rumus : Sistolik / Diastolik
·         Sistolik: nilai atas
Menggambarkan tekanan saat jantung berdenyut dan memompakan darah
·         Diastolik: nilai bawah
Menggambarkan tekanan saat jantung beristirahat, antara denyut satu dengan lainnya.


Berapakah tekanan darah yang normal?
Ø  Normal : < 120 / 80
Ø  Pre Hipertensi : 120/80 – 139/89
Ø  Hipertensi Grade I : 140/90 – 159/99
Ø  Hipertensi Grade II : > 160/100
Bagi penderita diabetes atau sakit ginjal kronik, tekanan darah 130/80 sudah dianggap hipertensi !!

Mengapa penting untuk mengendalikan nilai tekanan darah?
Karena tekanan darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah dapat menyebabkan:
Ø  Stroke
Ø  Serangan jantung
Ø  Gagal Jantung
Ø  Gagal Ginjal
Ø  Disfungsi Ereksi
Ø  Gangguan Penglihatan
Ø  Dan Lain sebagainya

Apa yang bisa dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah?
Kita tentu tidak dapat mengubah Usia atau Faktor Keturunan, tapi kita dapat mengubah:
Ø  Aktifitas Fisik
Ø  Pilihan Makanan
Ø  Konsumsi Garam
Ø  Berat Badan
Ø  Konsumsi Alkohol
Ø  Kebiasaan Merokok
Kontrol teratur ke dokter untuk mengetahui nilai tekanan darah. Apabila anda telah meminum obat penurun tekanan darah, minumlah teratur sesuai aturan.

Hidup Aktif
Lakukan aktivitas fisik 150 menit / minggu atau sekitar 20-30 menit setiap hari berupa:
ü  Jalan Cepat
ü  Bersepeda
ü  Jogging
ü  Berenang
Olahraga harus dilakukan teratur dengan jarak antar olahraga maksimal 2 hari. Pilihlah aktivitas yang anda sukai dan lakukan dengan teman atau keluarga untuk menambah semangat.


Makan Sehat
1.       Perbanyak buah dan sayur
2.       Makanlah produk gandum dan biji-bijian
3.       Cukupkan kebutuhan serat
4.       Pilih makanan rendah lemak
5.       Hindari lemak jahat: gorengan, gajih, dan jeroan

Kurangi Penggunaan Garam
Sumber natrium (garam) terdapat pada:
1.       Makanan olahan dan makanan restoran (77%)
2.       Terdapat secara alami pada makanan(12%)
3.       Ditambahkan pada saat memasak (6%)
4.       Ditambahkan di meja makan (5%)
Pilihan makanan anda akan memberikan perubahan besar

Kurangi penggunaan garam dengan cara :
1.       HIndari makanan olahan : makanan kalengan, makanan beku, makanan instan
2.       Bila makan di restoran, tidak usah menambahkan garam lagi walau sudah disediakan di meja
3.       Lebih baik masak sendiri : lebih segar, murah dan penggunaan garam bisa terukur
4.       Gunakan berbagai macam bumbu daripada menambahkan garam
5.       Baca label makanan dan lihat jmlah sodium

Kendalikan Berat Badan
Penurunan berat badan sebesar 4 kg dapat mengurangi nilai tekanan darah sistolik sebesar 4 mmHg dan nilai diastolik sebesar 3 mmHg.
Anda dapat menilai kegemukan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Rumus IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)²

IMT
Hasil
< 18,5
BB kurang
18,5 – 22,9
BB normal
≥ 23
BB lebih
23 – 24,9
25 – 29,9
≥ 30
-     Dengan risiko
-     Obesitas I
-     Obesitas II

Berat badan juga dapat dinilai dari lingkar perut:
·         Laki-laki: lebih dari 94 cm
·         Perempuan: lebih dari 80 cm


Stop Merokok
·         Merokok terkait erat dengan kerusakan pembuluh darah. Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah berkurang hingga 50% bila telah berhenti merokok selama 1 tahun.
·         3-4 tahun setelah berhenti merokok, risiko penyakit hampir sama dengan orang yang tidak merokok.
·         BERHENTI SEKARANG! TIDAK ADA KATA TERLAMBAT...

Minum Obat Teratur
·         Penurunan tekanan darah senilai 6/4 mmHg saja dengan obat-obatan dapat mengurangi risiko kematian 25%.
·         Jangan berhenti minum obat sebelum anda konsultasi dengan dokter. Kenali kemungkinan efek samping obat dan segera bicarakan dengan dokter.
·         Pastikan persediaan obat selalu ada dan kontrollah sebelum obat  habis.

Jika anda masih bingung atau kurang jelas dengan penjelasan diatas, anda bisa mendatangi dokter Klinik Ploso Medika untuk berkonsultasi. Tanyakan semua unek-unek anda sehingga anda mendapat solusi kesehatan yang baik. Anda bisa telpon di 0313822619.

(*) Artikel ini ditulis oleh dokter Almitra Rindiarti
(*) Beliau adalah dokter umum di Klinik Ploso Medika